FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIASTASIS REKTI ABDOMINIS PADA IBU POST PARTUM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUKARAYA BATURAJA
Main Article Content
Tujuan: Angka kejadian diastasis rekti abdominis dilaporkan lebih tinggi terjadi pada saat kehamilan
trimester ketiga dan segera setelah persalinan. Literatur internasional menunjukkan nilai prevalensi diastasis
rekti abdominis ini antara 35% - 100%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui factor – factor
yang berhubungan dengan kejadian diastasis rekti abdominis pada ibu post partum di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Sukaraya – Baturaja.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain penelitian crossectional
dengan variabel dependen adalah Kejadian diastasis rekti abdominis, variabel independen adalah
umur,paritas, bayi besar dan obesitas. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu post partum ≥ 6 - 8
minggu paska bersalin yang ada di desa Sukaraya Wilayah kerja Puskesmas Sukaraya – Baturaja. Jumlah
besaran sampel yang digunakan adalah 41 responden. Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik
porposive sampling dengan responden yang memenuhi criteria inklusi . Data dianalisis dengan menggunakan
uji chi-square dengan bantuan SPSS version 16.0 derajat kemaknaan 95% (α 0,05).
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan umur dengan kejadian diastasis rekti
abdominis (p value 1.000), tidak ada hubungan yang bermakna paritas dengan kejadian diastasis rekti
abdominis ( p value 0,302), tidak ada hubungan yang bermakna bayi besar dengan kejadian diastasis rekti
abdominis ( pvalue 0,321) dan ada hubungan yang bermakna antara obesitas dengan kejadian diastasis rekti
abdominis pada ibu post partum di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukaraya – Baturaja (p value 0.057).
Simpulan: Simpulan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan yang bermakna antara obesitas dengan
Kejadian diastasis rekti abdominis pada ibu post partum di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukaraya –
Baturaja.