PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP STRES PADA NARAPIDANA LAKI-LAKI
Main Article Content
Tujuan: Individu yang terlibat dalam tindakan pidana menghadapi konflik batin yang signifikan, seperti cenderung mengalami masalah psikologis, salah satunya adalah stress. Upaya untuk mengurangi stres dapat dilakukan melalui terapi relaksasi otot progresif. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap stres pada narapidana laki-laki.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperiment one group pre post test. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Besar sampel sebanyak 38 responden. Instrumen yang digunakan untuk mengukur stres menggunakan kuesioner DASS (Depression Anxiety Stress Scale). Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres sebelum pemberian terapi relaksasi otot progresif sebagian besar berada pada kategori stres sedang sebanyak 17 responden (55.3%), sedangkan tingkat stres setelah pemberian terapi relaksasi otot progresif sebagian besar berada pada kategori normal sebanyak 34 responden (89.5%). Hasil uji statistik menggunakan uji Wilcoxon diperoleh p value 0.000 < α 0.05, dengan demikian Ha diterima artinya terdapat pengaruh yang bermakna dari tingkat stres sebelum diberikan terapi relaksasi otot progresif dengan tingkat stres setelah diberikan terapi relaksasi otot progresif.
Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat stres narapidana mengalami penurunan setelah diberikan terapi relaksasi otot progresif.
[2] W. Kurniawati, “Manajemen Stress Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Dalam Penyusunan Skripsi.,” J. An Nur. Kaji. Ilmu-Ilmu Pendidik. dan Keislam., vol. 8, no. 2, 2022.
[3] I. A. & I. S. Mileniawan, “Dampak Stres Terhadap Kesehatan Fisiologis Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan,” Innovative, vol. 2, no. 1, 2022.
[4] World Health Organization, “Stress,” 2023. [Online]. Available: https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/stress
[5] R. Sari, R. P & Masnina, “Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Tingkat Stress pada Narapidana di Lapas Narkotika Kelas III Samarinda,” J. Borneo Student Res., vol. 5, no. 3, pp. 2077–2081, 2020.
[6] M. & E. Sosiady, “Analisis Dampak Stres Akademik Mahasiswa Dalam Penyelesaian Tugas Akhir ( Skripsi )Studi Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Uin Sultan Syarif Kasim Riau Dan Univeristas Internasional Batam Kepulauan Riau,” J. El-Riyasah, vol. 11, no. 1, 2020.
[7] H. V. Situmorang, “Lembaga Permasyarakaan Sebagai Bagian Dari Penegak Hukum (Correctional Inttitution As Part Of Law Enfrocement).,” J. Ilm. Kebijak. Huk., vol. 13, no. 1, pp. 85–98, 2019.
[8] S. Alvionita, “Pengaruh Relaksasi Otot Progresif terhadap Kecemasan,” J. eBiomedik, vol. 10, no. 1, pp. 42–49, 2022.
[9] Potter PA & Perry, Buku Ajar Fundamental Keperawatan konsep, proses dan Praktik. 2015.
[10] Z. N. R. Rustam, “Relaksasi Otot ProgresifBerpengaruh Menurunkan Stres Pada Mahasiswa Tingkat Akhir DiProgram Studi Ilmu KeperawatanUniversitas Muslim Indonesia,” Wind. Nurs. J., vol. 1, no. 2, 2020.
[11] R. P. Sari, “Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Tingkat Stress Pada Narapidana Di Lapas Narkotika Klass Iii Samarinda. Skripsi,” Kalimantan Timur, 2019.
[12] W. Khaira, “Faktor Penyebab Stres Akademik Siswa Remaja,” Fitrah, vol. 5, no. `, 2023.
[13] A. T. Azizah, C. O, Hasanah, U & Pakarti, “Penerapan Teknik Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tekanan Darah Pasien Hipertensi,” Candikia Muda, vol. 1, no. 4, pp. 502–511, 2020.
[14] M. Basri, “Relaksasi Otot Progresif Menurunkan Tekanan Darah Pasien Hipertensi,” J. Ilm. Kesehat. Sandi Husada, vol. 11, no. 2, 2022.
[15] E. A. Berliyanti, “Intervensi Terapi Relaksasi Otot Progresif Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Lansia,” DIAGNOSA J. Ilmu Kesehat. dan Keperawatan, vol. 1, no. 2, 2023.
[16] U. Gustiana, Eva;E, “Tehnik Progressive Muscle Relaxation Terhadap Penurunan Tekanan Darah Untuk Mencegah Terjadinya Hipertensi Intradialisis Pada Pasien Yang Menjalani Hemodialisis,” Wiraraja Med. J. Kesehat., vol. 12, no. 1, pp. 17–21, 2022.