Main Article Content

Agnes Silvina Marbun
Juanita
Yesi Ariani

Tujuan: Serangan stroke dapat menimbulkan kegagalan fungsi tubuh, hal ini berdampak pada kehidupan
biologi, sosial, ekonomi, spiritual dan psikologi yang dapat menimbulkan stres. Gaya hidup yang tidak
sehat seperti makan makanan tinggi kolesterol dan kurang berolahraga, kebiasaan merokok, dan minum
alkohol akan meningkatkan risiko terjadinya stroke, akibat penyakit yang diderita pasien stroke menjadi
bergantung pada orang lain dalam menjalankan aktivitas kehidupannya sehari-hari, hal ini dapat
berpengaruh terhadap kualitas hidup yang dimiliki. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk
mengidentifikasi hubungan antara stres dan gaya hidup dengan kualitas hidup pada pasien stroke.
Metodologi: Penelitian non-eksperimental dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini
adalah 85 orang pasien stroke yang diambil dengan cara purposive sampling.
Hasil: Mayoritas pasien stroke mengalami stres berat (58,8%), gaya hidup tidak baik (68,2%) dan kualitas
hidup tidak baik (63,5%). Pasien stroke yang memiliki gaya hidup tidak baik berisiko 0,087 kali
mengalami kualitas hidup yang tidak baik. Variabel yang dominan berhubungan dengan kualitas hidup
pasien stroke adalah gaya hidup dengan OR = 0,087.
Simpulan: Ada hubungan antara stres dan gaya hidup dengan kualitas hidup pasien stroke. Stres dan gaya
hidup yang tidak baik dapat mengakibatkan kualitas hidup pasien stroke semakin tidak baik. Variabel yang
paling dominan berhubungan dengan kualitas hidup pasien stroke adalah gaya hidup.

Keywords: stres gaya hidup kualitas hidup stroke