Main Article Content

Dian Wahyuni
Sigit Purwanto
Putri Widita Muharyani
Fajar Rerin

Tujuan: Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah penyakit autoimun yang mempengaruhi berbagai sistem organ dan menurunkan kualitas hidup. Seiring meningkatnya jumlah kasus SLE, banyak pasien beralih ke terapi komplementer untuk mengelola gejala dan efek samping obat. Di antara anggota Persatuan Lupus Sumatera Selatan (PLSS), shalat merupakan salah satu bentuk terapi yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kekhusyukan shalat dan kualitas hidup penderita SLE di Persatuan Lupus Sumatera Selatan (PLSS).


Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian adalah 74 penderita SLE yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan secara online menggunakan kuesioner kekhusyukan shalat dan LupusQol, kemudian dianalisis secara univariat.


Hasil: Hasil menunjukkan 97,3% responden pada kelompok usia dewasa dan 95,9% responden berjenis kelamin perempuan . Sebanyak 89,2% responden memiliki tingkat kekhusyukan shalat yang tinggi, serta kualitas hidup responden pada aspek kesehatan fisik, nyeri, perencanaan, hubungan intim, ketergantungan pada orang lain, kesehatan emosional, citra diri, dan kelelahan berada pada kategori tinggi dengan rata-rata 83,08%.


Simpulan: Tingkat kekhusyukan shalat yang tinggi berkontribusi pada pengurangan stres, kecemasan, serta menciptakan ketenangan, sehingga dapat dijadikan intervensi keperawatan yang mengintegrasikan aspek spiritual. Kualitas hidup yang tinggi juga dapat meningkatkan kreativitas dan kebahagiaan pasien SLE, serta berdampak positif pada fase remisi.

Keywords: Kekhusyukan Shalat Kualitas Hidup SLE
1. Kementerian Kesehatan RI. Periksa Lupus Sendiri (SALURI) - Memahami Program Deteksi Dini Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik (LES). 2018. Available from: https://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/periksa-lupus-sendiri-saluri-memahami-program-deteksi-dini-penyakit-lupus-eritematosus-sistemik-les
2. Yanih, I. (2016). Kualitas Hidup Penderita Systemic Lupus Erythematosus (SLE) Berdasarkan LUPUSQOL. Jurnal Berkala Epidemiologi, 4(1), 1–12. Braga, et al. (2018). Depression and anxiety in systemic lupus erythematosus. Medicine, 97(28), e11376.
3. Braga JC, Rocha SS, Vieira VL. (2018). Depression and anxiety in systemic lupus erythematosus. Medicine (Baltimore). 2018;97(28):e11376.
4. Juliansyah, H., & Nugrahawati, E. N. (2022). Pengaruh Resiliensi terhadap Kualitas Hidup pada Penderita Systemic Lupus Erythematosus. Bandung Conference Series: Psychology Science, 2(1), 380–386. Setyorini, V., & Christianto, L. P.
5. Setyorini, V., & Christianto, L. P. (2017). Kualitas hidup penderita lupus di kota madiun. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Merdeka Madiun 2017.178–185.
6. Lu, M. C., Lo, H. C., Chang, H. H., Hsu, C. W., & Koo, M. (2021). Factors associated with the use of complementary therapies in Taiwanese patients with systemic lupus erythematosus: a cross-sectional study. BMC Complementary Medicine and Therapies, 21(1), 1–15.
7. Samsuddin, S. J. (2022). Kualitas Hidup Ekuivalen Dengan Kualitas Sholat. Journal of Islamic Law, 6(1), 12–16.
8. Wahyuni, D., Salim, E. M., Kurniati, N., Fitri, E. Y., & Latifin, K. (2023). Penggunaan Terapi Komplementer pada Orang dengan Lupus di Sumatera Selatan. 6(1), 154–161. https://doi.org/10.32524/jksp.v6i1.821
9. Amaroddin, Z. (2019). Hubungan kekhusyukan shalat fardu dengan kesehatan mental pada jamaah lansia di masjid baiturrahman perumahan bukit cemara tidar kota malang. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
10. Izzati, D. M. N. (2016). Hubungan antara Kekhusyukan Shalat dengan Kesejahteraan Subjektif Pada Santriwati Pondok Ta’miratul Islam Surakarta. Fakultas Psikologi Dan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta.
11. Ramiza, K., Nashori, F., & Sulistyarini, R. I. (2023). Peran Pelatihan Shalat Khusyuk dalam Menurunkan Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis. Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi, 14(1), 60–78. https://doi.org/10.21107/personifikasi.v14i1.19258
12. Ros, R., Nisa, C., Azzahra, N., & Binqalbi Ruzain, R. (2021). Efektivitas Self-Healing Technique Sebagai Strategi Penurunan Stres Pada Penderita Autoimmune Disease. Al-Hikmah: Jurnal Agama Dan Ilmu Pengetahuan, 18(2), 144–156.
13. Anindito, B., Hidayat, R., Koesnoe, S., & Dewiasty, E. (2018). Validity And Reliability Of Lupus Quality Of Life Questionnaire In Patients With Systemic Lupus Erythematosus In Indonesia. Indonesian Journal of Rheumatology, 8(2), 38–44.
14. Kriswiastiny, R., Mustofa, F. L., Esfandiari, F., & Elvina, J. (2022). Analisis Tingkat Kecemasan Pada Pasien Systemic Lupus Erythematosus (SLE) Di Komunitas Odapus Lampung Pada Masa Pandemi Covid-19. MAHESA : Malahayati Health Student Journal, 2(1), 56–64.
15. Nyoman, A. P. D., Tjokarda, I. A. S., & Pande, K. K. (2020). Karakteristik Manifestasi Klinis Pasien Sistemik Lupus Eritematosus Di Poliklinik Rematologi Rsup Sanglah Periode Juni –September 2018. Jurnal Medika Udayana, 9(5), 1–6.
16. Kemenkes RI. (2022). Mengenal Penyakit Lupus/SLE. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1423/mengenal-penyakit-lupussle
17. Astini, S. P., Udayani, N. N. W., & Meriyani, H. (2021). Studi Retrospektif Penggunaan Obat dan Potensi Interaksi Obat Pasien Systemic Lupus Erythematosus. Jurnal Ilmiah Medicamento, 7(2), 77–83.
18. Wahyuni, D., Legiran, L., Saleh, I., & Salim, E. M. (2023). MONOGRAF Tinjauan Biomolekuler Bekam Dan Rancangan Bekam Sebagai Terapi Komplementer Pada Systemic Lupus Erythematosus (Issue October).
19. Kurniawan, I., & Utami, V. A. (2024). Sholat Dan Tilawah Sebagai Sarana Dalam Menurunkan Stress : Studi Fenomenologi. 2(4), 96–107
20. Zhang, L., Geng, S., Qian, L., Ye, S., Wang, X., Lu, G., Ding, Y., & Li, T. (2019). Multidisciplinary care in patients with systemic lupus erythematosus: a randomized controlled trial in China. International Journal of Clinical Pharmacy, 41(5), 1247–1255.
21. Dossey, & Keegan’s. (2016). Holistic Nursing: A Handbook for Practice.
22. Connerton, C. S., & Moe, C. S. (2018). The Essence of Spiritual Care. Creative Nursing Cornerstones of Healing, 24(1). Puchalski, C. M., Vitillo, R., Hull, S. K., & Reller, N. (2019). Improving the spiritual dimension of whole person care: Reaching national and international consensus. Journal of Palliative Medicine, 22.
23. Nugraheni, V., Panonsih, R. N., Purwaningrum, R., & Prasetia, T. (2020). Hubungan Lama Sakit Dengan Manifestasi Klinis Pada Pasien Cutaneous Lupus Erythematosus Di Komunitas Lampung Tahun 2019. Human Care Journal, 5(4), 1067.
24. Sofa, S. N. D. I. (2023). Penyesuaian Diri Dalam Mencapai Kesejahteraan Psikologis Pada Odapus (Orang Dengan Lupus). Character : Jurnal Penelitian Psikologi, 10(02), 821–833.
25. Mujianti, L., & Yudiani, E. (2021). Dyadic Coping Pada Penderita Lupus Dan Pasangannya Di Komunitas Persatuan Lupus Sumatera Selatan (PLSS). Indonesian Journal of Behaviour Studies, 1(4), 501–513.
26. Kawka, L., Mertz, P., Martin, T., & Arnaud, L. (2021). Fatigue in Systemic Lupus Erythematosus: An Update on Its Impact, Determinants and Therapeutic Management.