Main Article Content

Nurul Latifatul Anggraini
Muhammad Taukhid
Eko Arik Susmiatin

Tujuan: Remaja mengalami perubahan fisik, perilaku, kognitif, biologis & emosional. Perkembangan IPTEK, persaingan teman sebaya, dan ekspektasi tinggi dari orang tua dapat mempengaruhi pembentukan ketahanan mental pada remaja. Penelitian ini bertujuan membandingkan tingkat ketahanan mental pada remaja di sekolah dengan 2 basis yang berbeda.


Metode: Jumlah populasi di sekolah berbasis umum sebanyak 355 orang dengan sampel 107 dan populasi di sekolah berbasis agama islam berjumlah 392 orang dengan sampel 118 dengan menggunakan teknik systematic random sampling dengan nomor kelipatan 3. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif dengan instrumen ketahanan mental remaja yang dimodifikasi dari berbagai sumber. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah independent T-test.


Hasil: Rata-rata tingkat ketahanan mental pada sekolah berbasis umum 79,47. Sedangkan rata-rata tingkat ketahanan mental pada sekolah berbasis agama islam 82,05, dengan p value 0,013 < α = 0,05 yang dimaknai bahwa terdapat perbandingan yang signifikan antara ketahanan mental remaja siswa sekolah berbasis umum dan agama islam.


Simpulan: Setiap sekolah memiliki kurikulum dan sistem sekolah yang dapat meningkatkan ketahanan mental pada remaja. Pada kedua sekolah mempelajari tentang materi pelajaran yang kompleks sehingga dapat membantu remaja mengembangkan kemampuan tetapi pada sekolah berbasis agama memiliki muatan tambahan pada pendidikan agama islam yang dapat memberikan fondasi yang kuat bagi remaja.

Keywords: Ketahanan Mental Sekolah Berbasis Umum Sekolah Berbasis Agama Islam Remaja
1. Sary YNE. Perkembangan kognitif dan emosi psikologi masa remaja awal. J-PENGMAS (jurnal Pengabdi Kpd masyarakat). 2017;1(1).
2. Okitasari W. Pengaruh penggunaan gadget terhadap pengembangan pendidikan dan karakter budaya anak bangsa di Madrasah Ibtidaiyah Fathul Huda Wates. Institut Agama Islam Tribakti; 2021.
3. Sikorska I, Paluch M. Resilience in adolescents: temperament and family dynamics as protective factors. 2018;
4. Nourian M, Shahboulaghi FM, Tabrizi KN, Rassouli M, Biglarrian A. Resilience and its contributing factors in adolescents in long-term residential care facilities affiliated to Tehran Welfare Organization. Int J Community Based Nurs Midwifery. 2016;4(4):386.
5. Addawiyah R, Kasriman K. Peran Sekolah Dalam Pembentukan Karakter Disiplin Siswa. J Educ FKIP UNMA. 2023;9(3):1516–24.
6. Nadhiroh S. Hubungan antara dukungan emosional orangtua dengan resiliensi pada remaja yang menikah akibat kehamilan diluar nikah. Program Studi Psikologi FPSI-UKSW; 2016.
7. LIANAWATI A. Profil Tingkat Resiliensi Remaja Di Masa Pandemic Covid-19. Pros Konseling Kearifan Nusant. 2021;1:143–50.
8. Missasi V, Izzati IDC. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Resiliensi. Pros Semin Nas Magister Psikol Univ Ahmad Dahlan [Internet]. 2019;(2009):433–41. Available from:http://www.seminar.uad.ac.id/index.php/snmpuad/article/view/3455
9. Deswanda AR. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Resiliensi Remaja Yayasan Sosial di Jakarta Selatan (Skripsi). Univ Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. 2019;
10. Nakaya M, Oshio A, Kaneko H. Correlations for adolescent resilience scale with big five personality traits. Psychol Rep. 2006;98(3):927–30.
11. Raisingchildre the australian parenting. Resilience in pre-teens and teenagers. 2021.
12. Prabhu SG, Shekhar R, Philips M. Development and standardization of a scale to measure adolescent resilience-A study in the Indian context. J Evid Based Soc Work. 2020;17(2):253–65.
13. Muhammad F, Bahri S, Zuliani H. Pengaruh dukungan sosial teman sebaya terhadap resiliensi remaja di SMA Banda Aceh. J Suloh. 2018;3(1).
14. Kumaat TD, Tiwa TM, Sengkey SB. Analisis Resiliensi Siswa SMA Di Kota Tomohon Dalam Masa Pandemi Covid-19. JISIP (Jurnal Ilmu Sos dan Pendidikan). 2022;6(2).
15. Busroli A. Pendidikan akhlak Ibnu
Miskawaih dan Imam al-Ghazali dan relevansinya dengan pendidikan karakter di Indonesia. AT-Tarbiyah J Pendidik Islam. 2019;10(2):71–94.
16. Mansir F, Purnomo H. Urgensi pembelajaran fiqih dalam meningkatkan religiusitas siswa madrasah. J Al-Wijdan. 2020;5(2):167–79.
17. DIANAH D. Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Qur’an Hadits melalui Pembelajaran Interpretatif Berbasis ICT. Second J Inov Pendidik Menengah. 2022;2(1):64–72.
18. Mohammad Abduh M. Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan Kedisiplinan Siswa Sekolah Yayasan Pendidikan Sorowako Lawewu Di Sorowako Kabupaten Luwu Timur. Institut agama islam Negeri (IAIAN Palopo); 2020.
19. Ramadhani DP, Faturrohmah A, Sinaga ZZ, Sagita DD, Fitniwilis F. Resiliensi akademik siswa SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo pada masa pembelajaran tatap muka terbatas (PTM-T): Analisis berdasarkan jenis kelamin. J Mhs BK An-Nur Berbeda, Bermakna, Mulia. 2023;9(1):8–22.
20. Hariyanti T, Prasetyoaji A, Feni M. Hubungan Kemampuan Resiliensi Siswa Broken Home dengan Motivasi Belajar di MAN 2 Yogyakarta. 2024.