PENGARUH PENERAPAN SHAKER EXERCISE TERHADAP GANGGUAN MENELAN PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK DI RSUD SITI FATIMAH PROVINSI SUMSEL
Main Article Content
Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penerapan Shaker Excercise terhadap gangguan menelan pada pasien Stroke Non Hemoragik di RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumsel.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi experiment dengan rancangan one grup pre-post test design. Jumlah responden sebanyak 16 pasien yang terdiagnosa Stroke Non Hemoragik, kemudian diberikan terapi Shaker Excercise. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, data dikumpulkan dengan melakukan pemeriksaan nilai Royal Adelaide Prognostic Index for Dysphagia Stroke/Rapids pada pretest dan posttest.
Hasil: Hasil uji statistik dengan uji paired t-test menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai Royal Adelaide Prognostic Index for Dysphagia Stroke/Rapids sebelum dan sesudah dilakukan terapi Shaker Excercise dengan nilai p=0,000.
Simpulan: Penerapan Shaker Excercise berpengaruh terhadap gangguan menelan pada pasien Stroke Non Hemoragik
2. Tarihoran, Y. (2019). Pengaruh shaker exercise Terhadap Kemampuan Menelan Pada Pasien Stroke Dengan Disfagia Di Rumah Sakit Kota Medan. Indonesian Trust Health Journal, 1(2), 61–67. https://doi.org/10.37104/ithj.v1i2.14
3. American Heart Assoaciation (AHA). (2019). American Heart Assoaciation (AHA). (2019). Heart Disease and stroke statistics. 528. https://doi.org/https://doi.org/https://doi.org/10.1161/CIR.0000000000000 659
4. World Health Organization. (2021). World Health Organization (2021) Stroke, Cerebrovascular accident, World Health Organization. Available at: http://www.emro.who.int/health- topics/stroke-cerebrovascular- accident/index.html (Accessed: 25 April 2024). World Health Organization.
5. Wirth Rainer. Nutrition Support in Acute Stroke - When and How. Nutritional Support Of Stroke Patients. ESPEN Congress Lisbon 37th. St. Marien‐Hospital Borken, Germany. 2015.
6. ESPEN (European Society for Parenteral & Enteral Nutrition) tahun 2019 sebanyak 24 sampai 53% pasien stroke mengalami disfagia
7. Nugroho, N. W., Topan Heri Wibowo, & Novitasari, D. (2023). Gambaran Tekanan Darah dan IMT Pada Pasien Stroke di Puskesmas Kemangkon. Jurnal Inovasi Penelitian, 08(10), 7827–7834.
8. Kuriakose, D., & Xiao, dan Z. (2020). Pathophysiology and treatment of stroke: Present status and future perspectives. International Journal of Molecular Sciences, 21(20), 1–24. https://doi.org/10.3390/ijms2120760
9. Regita Cahyani, C. (2021). Penerapan Terapi Shaker Excercise untuk mengurangi gangguan Menelan pada Pasien Troke Non Hemoragik. http://eprints.umpo.ac.id/id/eprint/8103 (diakses : 2 Mei 2024)
10. Ainnur, R. & A. F. (2020). Penerapan shaker exercise Dan Latihan Menelan Dengan Jelly Terhadap Kemampuan Menelan Pada Pasien Stroke Di Rsud Sunan Kalijaga Demak. Jurnal Kesehatan Medika Udayana, 6(1), 66–79. https://doi.org/10.47859/jmu.v6i1.195
11. Siyamti, D., Pudjonarko, D., & Mardiyono, M. (2019). Pengaruh Akupresur Dan shaker exercise Terhadap Kemampuan Menelan Pasien Stroke Akut Dengan Disfagia. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 8(2), 142. https://doi.org/10.31596/jcu.v8i2.413
12. Jong B. Ch., Y. J. J. & J.-S. P. (2020). Comparison of 2 types of therapeutic exercise: jaw opening exercise andheadlift exercise for dysphagic stroke: Apilot study, Logo of medicine, Medicine(Baltimore). Egyptian Journal of Health Care, 11(1). https://doi.org/10.1097/MD.000000 0000022136
13. Pearson WG Jr., Langmore SE, Yu LB, et al. Structural analy- sis of muscles elevating the hyolaryngeal complex. Dysphagia. 2012;27:445–51.
14. Park JS, Hwang NK. Chin tuck against resistance exercise for dysphagia rehabilitation: a systematic review. J Oral Rehabil. 2021;48:968–77.
15. Ismoyowati, T. W. (2022). Strategi Intetervensi shaker exercise Terhadap kemampuan fungsi Nervus Vagus pada pasien Stroke di Masa Pandemi di Yogyakarta Tahun 2022. Tri Wahyuni Ismoyowati Data WHO pada tahun 2018 secara global ada 13 , 7 juta kasus stroke yang baru pada tiap tahunnya d. 1–9.
16. Rosari, F. W., ismoyowati, W., nugraha, C. T. ; Wahyuning, L. E.; raphelina, M. (2022). Efektifitas shaker exercise terhadap Disfagia pada Pasien Stroke: The Integrative
Literature Review. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 13 (April), 290–297. https://doi.org/DOI: http://dx.doi.org/10.33846/sf13206
17. Feigin, Valery., 2009. Stroke .Jakarta: PT. Bhuanailmu popular.
18. PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
19. PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
20. Tarihoran,Yusrial, Waluyo, Agung & Widagdo, Giri. Pengaruh shaker exercise dan latihan menelan dengan jelly terhadap kemampuan menelan pada pasien stroke dengan disfagia di RSUD kota Bekasi. 2017
21. Sucipto, A., Ta'adi, &Sudirman. (2019). Application of shaker technique and swallow exercise towards dysphagia in stroke patients. International Journal of Multidisciplinary Education and Research, 25-29.
22. Afrida. (2018). Effect of ingesting training towards ysphagia in stroke patients in Haji hospital and Makassar city hospital. Internasional contemporary Nursing Journal, 2(1)13-20.