Main Article Content

yuniza yuniza
Dewinda

Tujuan: Keputihan adalah kondisi yang sering terjadi pada perempuan sepanjang siklus kehidupannya mulai dari masa remaja, masa reproduksi juga masa menopouse. WHO menyatakan sebanyak 50% mengalami keputihan patologis yang disebabkan oleh virus Candidiasis Vulvovaginal, sedangkan di indonesia proporsi remaja yang mengalami keputihan berusia 15-17 tahun. Vulva hygiene merupakan salah satu cara untuk mencegah dan merawat terjadinya infeksi dan iritasi akibat jamur, bakteri dan virus. Diketahuinya Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Vulva Hygiene Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Puteri Pada Pencegahan Keputihan.


Metode: Penelitian ini dilakukan dengan desain pra eksperimental dengan metode one group pre-posttest design. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 26 Palembang pada tanggal 5 Mei 2023 dan 12 Mei 2023 dengan responden berjumlah 36 siswi dengan kuisioner yang diadopsi dari penelitian sebelumnya berjumlah 14 pertanyaan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara non probability menggunakan teknik purposive sampling, dan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling.


Hasil: Hasil penelitian didapatkan nilai rata – rata pengetahuan pretest 62,00 dan post test 70,22 dan nlai rata – rata sikap pretest 40,31 dan post test 47,97, berdasarkan uji Paired Sampel T-test didapatkan P-Value 0.000 (<0,05).


Simpulan: Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri pada pencegahan keputihan.

Keywords: Keputihan Pendidikan Kesehatan Pengetahuan Remaja Sikap
[1] Sri Emilda, “Analisis Kesehatan Reproduksi Pada Remaja,” J. Kesehat. dan Pembang., vol. 11, no. 21, pp. 93–101, 2021, doi: 10.52047/jkp.v11i21.104.
[2] A. Rahayu, D. Syahadatinna, F. Yulidasari, F. Rahman, and A. O. Putri, Kesehatan Reproduksi Remaja & Lansia, vol. 53, no. 9. 2017.
[3] D. Puspitaningrum, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perawatan Organ Genitalia Eksternal Pada Anak Usia 10-11 Tahun Yang Mengalami Menarche Dini Di Sekolah Dasar Kota Semarang,” J. Chem. Inf. Model., vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2012.
[4] H. Ilmiawati and K. Kuntoro, “Pengetahuan Personal Hygiene Remaja Putri pada Kasus Keputihan,” J. Biometrika dan Kependud., vol. 5, no. 1, p. 43, 2017, doi: 10.20473/jbk.v5i1.2016.43-51.
[5] S. Maryanti and Murti Wuryani, “Persepsi dan Perilaku Remaja Putri dalam Mencegah Keputihan di SMK 1 Lambuya Kabupaten Konawe,” J. SMART Kebidanan, vol. 6, no. 2, p. 65, 2019, doi: 10.34310/sjkb.v6i2.267.
[6] I. A. C. Pradnyandari, I. G. N. H. W. Surya, and M. B. D. Aryana, “Gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang vaginal hygiene terhadap kejadian keputihan patologis pada siswi kelas 1 di SMA Negeri 1 Denpasar periode Juli 2018,” Intisari Sains Medis, vol. 10, no. 1, pp. 88–94, 2019, doi: 10.15562/ism.v10i1.357.
[7] G. A. Marhaeni, “Keputihan Pada Wanita,” Ilmu Kesehat., vol. 100, no. 3–4, pp. 137–156, 2016, doi: 10.1007/s11038-006-9134-2.
[8] WHO, “Guidelines For The Management Of Symptomatic Sexually Transmitted Infections,” Isbn 987-92-4-002416-8, 2021.
[9] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, “Profil Kesehatan Indonesia,” Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2020.
[10] S. Juliani, “Faktor Yang Berhubungan Dengan Keputihan Pada Remaja Putri,” Nurs. Arts, vol. 12, no. 2, pp. 55–66, 2018, doi: 10.36741/jna.v12i2.77.
[11] N. Hanipah and N. Nirmalasari, “Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Vulva Hygiene Dalam Menangani Keputihan (Fluor Albus) Pada Remaja Putri,” J. Kesehat. Mesencephalon, vol. 6, no. 2, pp. 132–136, 2021, doi: 10.36053/mesencephalon.v6i2.242.
[12] H. Febriyanti, W. Sriyohanna, and A. Pringsewu, “Pengetahuan Vulva Hygiene dan Kejadian Keputihan pada remaja putri,” J. Ilmu Kesehat., vol. 3, no. 2, pp. 191–197, 2018, [Online]. Available: https://ejournal.stikesaisyah.ac.id/index.php/jika/
[13] T. & Wartonah, Kebutuhan Dasar dan Proses Keperawatan, 4th ed. Jakarta: Salemba Medika, 2010.
[14] & M. Efendi, F., Teori dan Praktik dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, 2013.
[15] Za Rauhatul Nurul; Rahmayani, “Penyuluhan kesehatan tentang pengetahuan mengenai vaginal discharge pada remaja putri di sma negeri 01 darul kamal aceh besar,” J. Pengabdi. Masy., vol. 2, no. 2, pp. 133–135, 2020.
[16] S. Notoadmojo, Pendidkan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2015.
[17] S. Azwar, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016.
[18] F. Nursalam., & Efendi, Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, 2011.
[19] S. Notoatmodjo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2013.
[20] B. Widodo, “Pendidikan Kesehatan Dan Aplikasinya di SD/MI,” Madrasah, vol. 7, no. 1, p. 12, 2016, doi: 10.18860/jt.v7i1.3306.
[21] S. Notoatmodjo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2012.
[22] H. Umami, F. Rahmawati, and M. N. Maulida, “Pengaruh Media Video Edukasi Tentang Vulva Hygiene Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri,” Saelmakers PERDANA, vol. 4, no. 1, pp. 42–50, 2021.
[23] S. Handayani, “Penerapan Media Video Pembelajaran Pada Kompetensi Dasar Membuat Pola Rok Secara Konstruksi Di Kelas X Tata Busana 3 SMK Negeri 6 Surabaya,” e-Journal Univ. Negeri Surabaya, vol. 07, pp. 18–21, 2018.
[24] S. Notoatmodjo, Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2015.
[25] Y. Trisetiyaningsih and I. Nursanti, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Audiovisual Terhadap Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Personal Hygiene Dalam Pencegahan Keputihan,” J. Kesehat. Samodra Ilmu, vol. 12, no. 1, pp. 35–45, 2021, doi: 10.55426/jksi.v12i1.137.
[26] P. Sekar, Machmudah, and Sayono, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Vulva Hygiene Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Remaja Putri Yang Mengalami Keputihan di Ponfok Pesantran Al-IZZAH Demak,” J. Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, vol. 2, pp. 1–12, 2016, [Online]. Available: http://182.253.197.100/e-journal/index.php/ilmukeperawatan/article/view/499
[27] N. Kristina, E. N. Pratiwi, and E. Rumiyati, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Keputihan (Leukhorrea) Melalui Media Booklet Terhadap Pengetahuan Remaja Putri,” vol. 3, 2022.
[28] F. Yulfitria, “Effects of Health Education in Improving Knowledge of Pathological Flour Albus Prevention,” J. Bidan “Midwife Journal,” vol. 3, no. 02, pp. 82–92, 2017.
[29] F. Yulifitria, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dalam Meningkatkan Pengetahuan Tentang Pencegahan Keputihan Patologis,” Kesehatan, vol. 3, 2017.
[30] WHO, “World Health Statistic,” in Kesehatan, 2012.
[31] R. Sari Purnama, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku Pencegahan Keputihan Patologis Pada Remaja Puteri Di SMP Negeri 12 Padang,” 2022. [Online]. Available: https://www.ptonline.com/articles/how-to-get-better-mfi-results
[32] W. P. Dhuangga, “Efektifitas Pendidikan Kesehatan Tentang Vulva Hygiene Kewanitaan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Menangani Keputihan,” Ilmu Kesehat., 2012.
[33] D. P. Munthe, “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dengan Pencegahan Keputihan Di Sman 2 Tondano,” Afiasi J. Kesehat. Masy., vol. 6, no. 3, pp. 142–150, 2022, doi: 10.31943/afiasi.v6i3.172.