Main Article Content

Indri Seta Septadina
Legiran

Tujuan: Keluhan nyeri punggung bawah atau pinggang (low back pain-LBP) masih tetap menjadi keluhan
yang banyak dijumpai pada setiap orang. Keluhan ini juga banyak dijumpai di kalangan pekerja dari berbagai
jenis pekerjaan. Akibat rasa nyerinya, pekerja terpaksa beristirahat dan mencari penyembuhan sehingga
banyak kehilangan waktu kerja, menghabiskan banyak biaya untuk pengobatan, dan menurunkan
produktivitas. Pada pekerja, ada beberapa faktor risiko utama yang diduga berperan dalam terjadinya LBP
yaitu stres fisik, stres psikososial, karakter pribadi, dan karakter fisik. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengkaji nyeri pinggang, faktor-faktor risiko dan hubungan antara nyeri pinggang dengan faktor-faktor risiko
tersebut.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah case control study. Populasi adalah pria atau wanita usia
produktif. Sampel pada kelompok kasus ditentukan ahli penyakit dalam.
Hasil: Pada penelitian ini telah dilakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, indeks massa tubuh,
pemeriksaan radiologi rontgen foto lumbal antero-posterior dan lateral serta ditanyakan juga riwayat merokok,
posisi kerja, dan beban pekerjaan. Tiap variabel dihubungkan dengan kejadian LBP dengan menggunakan uji
hipotesis Chi-Square Test. Merokok dan IMT memiliki hubungan bermakna dengan terjadinya LBP (p<0,05),
sedangkan posisi dan beban kerja tidak memiliki hubungan bermakna (p>0,05).
Simpulan: Tingkat risiko terbesar untuk terjadinya LBP diantara keempat variabel yang diteliti adalah
merokok dengan nilai OR 2,813. Pada penelitian penentuan posisi kerja dan beban pekerjaan ditentukan atas
dasar wawancara antara petugas dan responden sehingga masih menimbulkan bias.

Keywords: Nyeri pinggang merokok posisi kerja beban kerja indeks massa tubuh